Oleh: Sukainah bintu Muhammad Nashiruddin al-Albaniyyah
Apa yang dikatakan oleh orang yang berpuasa jika ada seseorang yang mencaci makinya?Lihat shohih al-Bukhori no. 1894 dan 1904 Atau shohih Muslim no. 1151.
روى الإمام البخاريُّ –رَحِمَهُ اللهُ- في “صحيحه” (1894) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ «الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ؛ مَرَّتَيْنِ»، وفي روايةٍ (1904): «فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ». ونحو ذٰلك في “صحيح مسلم” (1151).
Al-Imam al-Bukhori rahimahulloh meriwayatkan dalam kitab Shohih-nya no. 1894 dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu bahwa Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
«الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ؛ مَرَّتَيْنِ»، وفي روايةٍ (1904): «فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ».
“Puasa adalah perisai. Maka janganlah berkata kotor dan berbuat bodoh. Dan apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau mencelanya, maka katakanlah ‘aku sedang puasa’, dua kali”
Dan dalam lafadz hadits no. 1904: “maka katakanlah ‘aku sedang berpuasa’” dan yang semisal dengan itu dalam Shohih Muslim no. 1151.
Dengan hadist itu kita sampai pada jawaban dari pertanyaan “apa yang diucapkan orang yang sedang berpuasa jika ada seseorang yang mencaci-makinya?” demikian juga terhadap orang yang memeranginya, mengganggunya, berbuat bodoh kepadanya [Shohih at-Targhib wat Tarhib no. 978 dan at-Ta’liqot al-Hisan no. 3407].
Permasalahan :
Apakah dia mengucapkannya dalam hati saja atau dikeraskan?
Baca lebih lanjut →
Filed under: Adab & Akhlak, Fatawa, Fiqih Umum, Hadits, Puasa | Tagged: Abdul Muhsin al-Abbad, adab Islami, Fatawa, fatwa, Ramadhan, Sukainah Bintu Muhammad nashiruddin al-Albaniyyah | 2 Comments »